Guru Les Privat Az,Zahra,-- Siapa
bilang jejaring sosial tidak mendidik? Siapa bilang jejaring sosial tidak ada
yang mengedukasi? Siapa bilang jejaring sosial terkenal hanya diciptakan oleh
pemuda sepertiMark Elliot Zuckerberg? Dan siapa bilang jika
belajar harus bertemu dan bertatap muka langsung dengan pendidiknya?
Sebuah inovasi baru setelah munculnya pengajarplus.com, kini hadir
goesmart.com yang merupakan jejaring sosial berbasis pendidikan yang digagas
oleh e-Indonesia Initiatives Forum. Situs yang didesain dengan tampilan mirip
facebook ini telah memiliki pengguna sekitar 4.500 orang yang terdiri dari para
guru, murid, dan orang tua murid di sekitar Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa
Timur.
Meskipun terbilang sangat baru dan masih
mencakup daerah lokal, situs inisiatif Pendidikan Berbasis Media Sosial, yang dirancang
bagi siswa untuk belajar bersama tanpa memandang jarak dan lokasi mereka berada
dengan internet ini, sudah
memiliki peran yang lebih praktis untuk dunia pendidikan, diantaranya Guru
dapat meng-upload materi pelajaran ke situs tersebut dan murid bisa
mempelajarinya sebagai materi tambahan selain yang didapat dari sekolah. Selain
itu, murid dan guru juga bisa berinteraksi langsung melalui forum diskusi.
Untuk memastikan materi masuk ke situs, terdapat tim khusus yang menyeleksi
materi yang di-upload oleh para guru sehingga materi tersebut sesuai dan pantas
dipelajari oleh para murid. Saat ini, goesmart.com memiliki 60 sampai 70 konten
sebagai wahana pelajaran. Salah satunya, bagaimana membuat pelajaran biologi
untuk seluruh Indonesia.
“Saat
ini penggunaan jejaring sosial dan internet oleh masyarakat Indonesia masih
bersifat konsumtif, karena itu ingin diubah menjadi sesuatu yang produktif,
salah satunya dengan membuat situs goesmart.com”, ujar ketua e-Indonesia
Initiatives Forum sekaligus sebagai Guru Besar Teknik Informatika Sekolah
Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung (ITB), Suhono Harso
Supangkat. Dikarenakan Indonesia sebagi salah satu negara pengguna jejaring
sosial terbanyak seharusnya dapat menggunakan kekuatan teknologi untuk
membangun masyarakat yang produktif, cerdas dan kreatif.
Kedepannya,
jejaring sosial ini diharapkan mampu membidik 10.000 pengguna yang mengakses
muatan-muatan yang berkaitan tentang pendidikan. Juga diharapkan mampu menjadi
sasrana pendidikan bagi kalangan yang kurang mampu atau siswa yang terpaksa
harus putus sekolah, dengan cara menggratiskan akses pada tempat-tempat
tertentu di situs jejaring sosial yang berbasis pendidikan tersebut.
Selain
itu, situs jejaring sosial berbasis pendidikan ini sangat mengedepankan etika
dalam bersosialisasi, tidak seperti halnya situs jejaring yang lainnya. Jika
masuk ke forum diskusi, maka akan tampil teks seperti ini : “Perlu di
perhatikan, mohon tidak memposting topik/komentar yang berbau SARA ataupun
pornografi, cerminkanlah budaya berinternet yang sehat, dan gunakan fasilitas
ini sebagai media untuk mencari referensi untuk menyelesaikan masalah, bukan
untuk membuat masalah. Terimakasih.”