LES PRIVAT AZ'ZAHRA | LES PRIVAT NGAJI | GURU PRIVAT NGAJI KE RUMAH | Pengajaran Alquran Tak Boleh Instan .-- Wakil Menteri Agama Prof Dr Nasaruddin Umar menekankan agar pengajaran
Alquran, terutama di kalangan pelajar dan mahasiswa, tidak dipercepat.
Pengajaran yang instan tak akan mampu memberikan pendidikan berkarakter.
“Pengenalan makna kitab suci semestinya dijalankan untuk menumbuhkan pendidikan bagi anak-anak muda,” kata Prof Dr Nasaruddin Umar, Kamis (23/5).
Piimpinan Pesantren Daarul Quran Ketapang, Tangerang, Banten Ustaz Yusuf Mansur menyatakan optimistis mengenai pembelajaran Alquran di masyarakat. Khususnya, pada anak-anak muda Muslim.
Menurut dia, perkembangan zaman memang memberikan dampak. Ada dari generasi muda Muslim yang mengabaikan kitab sucinya. Namun, kata dia, masih ada yang tetap bersemangat mempelajari dan menghafalkan Alquran.
Ulama muda asal Betawi ini bahkan selama ini terus mengampanyekan agar anak-anak muda tak jauh dari Alquran. Salah satunya melalui program One Day One Ayat (Satu Hari Satu Ayat).
“Alhamdulillah sudah mulai banyak penghafal Alquran dari generasi muda,” kata pendiri Yayasan Program Pembibitan Penghafal Alquran (PPPA) Darul Quran ini. Meski demikian, ia mengakui masih butuh usaha lebih keras mengajak mereka menghafal Alquran.
Ketua Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Prof Dr KH Achmad Satori Ismail mengingatkan para orang tua untuk memilih lingkungan pendidikan yang bagus bagi anak-anaknya.
Mereka sebaiknya mengedepankan lingkungan yang berbasis agama. Di dalamnya termasuk yang menekankan pengajaran Alquran.
“Pengenalan makna kitab suci semestinya dijalankan untuk menumbuhkan pendidikan bagi anak-anak muda,” kata Prof Dr Nasaruddin Umar, Kamis (23/5).
Piimpinan Pesantren Daarul Quran Ketapang, Tangerang, Banten Ustaz Yusuf Mansur menyatakan optimistis mengenai pembelajaran Alquran di masyarakat. Khususnya, pada anak-anak muda Muslim.
Menurut dia, perkembangan zaman memang memberikan dampak. Ada dari generasi muda Muslim yang mengabaikan kitab sucinya. Namun, kata dia, masih ada yang tetap bersemangat mempelajari dan menghafalkan Alquran.
Ulama muda asal Betawi ini bahkan selama ini terus mengampanyekan agar anak-anak muda tak jauh dari Alquran. Salah satunya melalui program One Day One Ayat (Satu Hari Satu Ayat).
“Alhamdulillah sudah mulai banyak penghafal Alquran dari generasi muda,” kata pendiri Yayasan Program Pembibitan Penghafal Alquran (PPPA) Darul Quran ini. Meski demikian, ia mengakui masih butuh usaha lebih keras mengajak mereka menghafal Alquran.
Ketua Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Prof Dr KH Achmad Satori Ismail mengingatkan para orang tua untuk memilih lingkungan pendidikan yang bagus bagi anak-anaknya.
Mereka sebaiknya mengedepankan lingkungan yang berbasis agama. Di dalamnya termasuk yang menekankan pengajaran Alquran.